Limbah Padat Industri Tahu Adalah

Limbah Padat Industri Tahu Adalah

Limbah padat industri, adalah hasil pembuanagn industri berupa padatan, lumpur, atau bubur yang berhasil dari suatu proses  pengolahan. Sedangkan sumber limbah padat industri baik padatan atau lumpur hasil pengolahan limbah  dari; industri, pabrik pulp, pabrik gula, pabrik playwood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan dagig, dll.Untuk lebih jelas KLIK DISINI Pengolahan Limbah Padat Industri

%PDF-1.3 %Äåòåë§ó ÐÄÆ 4 0 obj << /Length 5 0 R /Filter /FlateDecode >> stream xµ�[—¹qçßëSÔ>蜦»¦òR·Ý}XZZÉ’çŒ,ÚzðìC“ì!9—&%N[Ö~¢õ·ÜßÈ2¨lÒÎéªB"�@Ü ÞþaûçmÓêÿéٞ›óö/÷Û?m¶_ýòS³}ýi»ÿ>½¦Þ~×öö[_úvן·çýqûú§íß¿Üìwûý¡Ù¾|½íºPË?^þ´ýêåËfË£ï¶ÿº½ù‡ÇgÛÛf{ó—gÛv{ó`?îìãÇgÛn{³}¶áÉŠøø˜>yžÿàµ?ÙÏm ôÒêÝÛÇ÷ó�Ú2¸ìÙ[ûH_þ†"Úr¸þ®× $kìd ìÇ·7϶ÿgûò¶ÿûe gN¦æÔ9Ž”Êé³ÉèsÓ=Û¾ü¾é¸;�÷ Í‘ý¾ëg4ÏaBóoŸ�*th­Ÿ{ûhìã\EÿrÙõǾú›0Ð9úÛ}š)¡oürºw=³ùû—ûS7Ã> öÿñÛgÛC`ÆèMm†’ïï»| ßTj2dÃS0¢äסûö–ý58öÞ�8°N»¹yÞ}—@°ú°pì;œ|kËÚý9<µïó]ÀÊÊí/œÌ[V翇ú_%Ó~äÝÐâFÂÒoo¬]{‹Á#É_«i%°&%ö—áæ;ãË_{ëûg›�>)V�úeFn�§Ý±;¶ÛéÎW†ð¦µ[´§ãîÐõ'»‚ÅXçýîrî.«a]g×s¿k"ã÷‡ ×üÿ3½vóßÊXíîÜ^.Û®ÙÚý¾õNLµú‡�ë\‚˜4ô¡»ð*2Øï�ÿ¦Û!�—Ý]½Y¥«‡÷]YÑ[·\qÜ4 |T¸Ð­ãi­b›ôhÑæ\úõWH𽙟_þÑÌÍæ�¿ægϧó©ß£NE¼[鿱¨ïD�Ó¥Ý]Z%Uùi‹ò:÷í¨?nÿ¸ùÃZÃv:5¢²©<Úiš‹Ø¼oXûÈÉ…¦ú%š†d�ƒš|G_󦧘Ó9”<<ÛðýÃ_ôOÑ ü58öÝ ¡,¡MÛïÚ}wÜîÎfƹnÅÒ‡×ÕõA¼æ�DíãIT8ýýÃXW6ÿ =¡o?™yq~€8¿µûKétZb5Á…÷ûðໃ{ŠôÂæ- P«ú�Á@�R”¶ǿ 0¶ÕÁ ¡&꘿?¼P²àb­Ù[/hÖ˜½eOí]ëlŠjzÀ!…öKÂlHyûÃawÙÃk§”òzßÜVÆðØìÚ.µvÿh=µ~Ù(}îžmÅœ•+] ⩃)9Â_œ2�‹ÑÈ@�Öàãš!AVF�ñÛÇFÏ�§o|¥»Í͇·wK©¶Á‰j[¬XŠ×"}é&ü¼BFÚf·OzXÑGÃdäŸéá)Êy*óÿ70*LÏÒ:p VMÁ_¨‚v°’ïJÊ}nö†àŒ^˜bzh7S�æbÄôOàr‚Â_0jöAUñƒFXTö—g›K@ YåA©£±Ç¥ýEÞÄfIi�(½ü@›¨„GZ “v“F+‘¤A'Iڦ䘷 ¦[ž¥Ò.‚¶)Ù¶9íú³Ÿ˜¬©Daã/¬F&jtÌ¡3dDàè%ÝJä£ÂïðW*m#Ró]’ Ý‘~Ðy¾ºˆ×´UýÆ`[¥Q!Fÿ×ÚOÑN™Ãºãqwa–“õ¿6ˆB¸DL·<ûË Uan#·¿¹5ƒ’¿¶^™J¶^ýÍåÆT²T—z8°Ž1Í�zÆM8ëT5hU‡Áp2àJL§ÄM·ß��g|Ùùàkõaš³Ä]LŒ7¦žo…#G«·ŒþÏ`¢OÖ¨Ò‘[¸A<]™l‚ÀùŒv¤vûPâCŸ™ßüÝóò�4§Óîp83¾)ÜBw®iÍ/½ëŽ}¬.,cøà…M‚ ÍPò×Jˆ@»oì4ƒröŠQIî*Õ~˜HÁ <€ÉËm�˜ãCÈ¢-ög'h{ N 

Kuliah 6 - Limbah Padat Industri

%PDF-1.4 %âãÏÓ 458 0 obj<> endobj xref 458 16 0000000016 00000 n 0000001900 00000 n 0000000616 00000 n 0000001984 00000 n 0000002117 00000 n 0000002293 00000 n 0000002906 00000 n 0000003449 00000 n 0000003485 00000 n 0000003531 00000 n 0000003771 00000 n 0000004017 00000 n 0000004094 00000 n 0000004956 00000 n 0000007626 00000 n 0000007725 00000 n trailer <<7c632262df7e0c42a623d0f785214782>]>> startxref 0 %%EOF 460 0 obj<>stream xÚäTíK[g?÷%7WÉÛÕÔÞ®q$7¾S‡š¤D&ë�$m”¶8g¤…án‡ Ê,Ä®]z]ÌÆtRÅÁj©Š2û° nXMéÄA­s~Cae›Ž±ë>ì<7Ñvývá>÷<ç9çü~çwï= À Ћ  .A!<¹ ÑÇ|<{±²¶‚A`e‹Jñ’‘µ¿W \ͳ��ö;–¹z»ÐCwB¸ÏV>ßÇÝ…GÉâw¨�á­a‘*Jöîꧨj¹¼…=‘]K}InÚâÛ)«R²É®¨ZL3^ßQÿ%LŠßë‚px$¯‡:õ)LÑÉ#U ô/Àæϯ?ü&òVÃâ…Õô’©ýèÕ%é³”ÄÌÕ¯üXtod~§ô¶oÝkž¤^œt¾+�ÞMÚfZ>_cî¡ÌªãÓütô´\ÞÁƒ�È‘Ûtpòè3_GŒsô,T/èÏÁjxæ8t­ä=`\Y¸û»óÛí?~9V&D@dÇÕ×ò…í­/Ú|Ë­wªZ{‡ºëÓ—Ç>i>{åóSÏu\™yTß>ËÙ¼Ö^›î,¯Ë«Ø¼76[Ÿ›£9=6[é]»ñÁO¾tï|wS2+¦èHÙÆùÈ1”AC4f«3ËJBÞC£ÀŸ9Ég‚¢¤7d^*Ãîh*àˆÙÜ­v%!J,¦$ë驘=²ÚŠóf[-±ƒJc´SŽ�¦H:zrG# ûEÌÄÕ€, Ý?$ïq|ÿ�ͳÒ0…NÖ»‘¿_D‹A2‘´‡YºøåÄÕí˜ü×M$l´&¼«1ïšÞh�ç1KÄ^7;ör$IÁLí _ÌÁl´E–-Êx�H¿S!ðGœ�j¸u¢sˆ�Ì¢¯Åsä3þXÁ4‰Ïøãô´Xb¶gN‚J•#††‘¹Oœ’É!†EöX6ïÎx7b‘¦éˆJi·–es Ù‰Aнë­ÃMá‰ìi#ÑP”ˆ?àp¨sñ§�muDUÔPÓsЀ)Ž”ƒ¹_�j0K$ï6Ÿi4‘jDÞ–)‚xpƧ½/�É�[�¹ÞõuMÉÑ¢³ÉãA@ŽHìÈÃÛ•8ßšÈI„CŒã}ŸOÚŒÅù÷Y"`VÕhª‚ ,g{ñnø+¿éÀÄÎh~ïwq”úbv;Xܧ…áwÈãÀ°üâœáý‘ k+ ‚ðd ÐÀ¸\5 ø�,ûG~R@ꎿN!ûpa5—?pÇF¸+WE(ëJäËiPÚ"—‹x]*PV’ª™„(„U‚•²ý0î“a,ÅxB¸ÒÎ㸡�žv|P¥! $|íZ)KE`ýZ‚’UÈ!-9U� RîÂ0I[�²d�’„(“„®"r 5£™‚Ö]F¼!`¡vå¿c“HõÔ¤¥r;­e²!�©Àø³= *‘™ð:” ôºÈK$”øž½(×-�¶JP#Þ•šŒ%`¢øäˆï1n&]°3®éê‰ËcÅ[/Dg˜ˆÈèvõJMòª®F§ÖÉo‡»+åɺãcY¾NÍéw�ª×¡âà…}Îo’—Š÷Kÿ 0 °ºùO endstream endobj 459 0 obj<> endobj 461 0 obj<> endobj 462 0 obj<>/Font<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageC/ImageI]/ExtGState<>>> endobj 463 0 obj<> endobj 464 0 obj<> endobj 465 0 obj[/ICCBased 471 0 R] endobj 466 0 obj[/Indexed 465 0 R 15 472 0 R] endobj 467 0 obj<> endobj 468 0 obj<> endobj 469 0 obj<> endobj 470 0 obj<>stream H‰´UÁv«6Ýó³Ä=µ" �`©<»„ØÆ.ÈÝät¡SBHŠíóÎûûŽ‰çµ§‹Ö>ƲŽš™{g¸JKõÞ»ÖÞ•Öè?<Æ�â¿â�Ðd"HÑ tëQ¨ñ£ïíå›çÃD?Z¤‘IbV‰$âE@b1â ¥4pŃ�e¡n3•ƒž/ò¬„Í

Tahu adalah adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tahu juga merupakan salah satu jenis makanan sumber protein dengan bahan dasar kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar produk tahu di Indonesia dihasilkan oleh industri skala kecil yang sebagian besar terdapat di Pulau Jawa. Industri tersebut berkembang pesat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Namun, di sisi lain industri tahu ini juga menghasilkan limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan.

Pada dasarnya, proses produksi tahu menghasilkan dua macam limbah yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat pada umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Industri tahu membutuhkan air untuk melakukan proses sortasi, perendaman, pengupasan kulit, pencucian, penggilingan, perebusan, dan penyaringan. Kemudian, air buangan dari proses tersebut yang dinamakan limbah cair. Limbah cair industri tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang sangat tinggi. Tanpa proses penanganan yang baik, limbah tahu dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar. Limbah cair yang dibuang ke perairan tanpa pengelohan terlebih dahulu juga dapat mengakibatkan kematian makhluk hidup dalam air termasuk mikroorganisme (jasad renik) yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan biologis dalam air.

Air buangan industri tahu rata - rata mengandung BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS, dan minyak/lemak berturut - turut sebesar 4583, 7050, 4743 dan 26 mg/l. Bila dibandingkan dengan baku mutu limbah cair industri produk makanan dari kedelai menurut KepMenLH No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, kadar maksimum yang diperbolehkan untuk BOD, COS, dan TSS berturut - turut adalah 50, 100, 200 mg/l. Sehingga terlihat jelas bahwa limbah cair industri tahu melebihi baku mutu yang telah dipersyaratkan.

Masih banyak pabrik tahu di Indonesia yang tidak memiliki proses pengolahan limbah cair. Salah satu alasannya adalah caranya yang kompleks dan tidak efisiennya proses pengolahan limbah. Padahal limbah cair pabrik tahu memiliki kandungan senyawa organik tinggi yang dapat berpotensi untuk menghasilkan biogas melalui proses an-aerobik. Pada umumnya, biogas mengandung 50-80 % metana, karbon dioksida, H2S, dan sedikit air yang bisa dijadikan sebagai pengganti minyak tanah dan LPG. Dengan mengkonversi limbah cair tahu menjadi biogas, pemilik pabrik tahu tidak hanya ikut serta berkontribusi dalam menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan pendapatannya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar pada proses pembuatan tahu. Selain itu limbah industri tahu masih bisa dimanfaatkan lagi dalam berbagai macam bentuk yang menguntungkan. Sebagai contoh, pemanfaatan limbah cair tahu menjadi nata de soya dan abon yang merupakan salah satu bentuk diversifikasi makanan berbahan baku ampas tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Nature Selengkapnya

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!